Selasa, 22 Februari 2011

KARYA ILMIAH DAN NON ILMIAH

KARYA ILMIAH


Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Ciri – ciri Karya Ilmiah

Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
a. struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

b. komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

c. , sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

d. penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.


KARYA NON ILMIAH

Karya non ilmiah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi , umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bias konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.

Ciri-ciri karya non ilmiah

· Emotif

kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.

· Persuasi

penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.

· Deskriptif

pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.

· Kritik tanpa dukungan bukti.


Senin, 14 Februari 2011

Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.

Contoh:

premis pertama: Noble gas stabil.

Premis kedua: Neon adalah gas mulia.

Kesimpulan: Oleh karena itu, neon stabil.


Penarikan kesimpulan secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis.Penarikan tidak langsung ditarik dari dua premis.

Premis pertama adalah premis yang bersifat umum sedangkan premis kedua adalah yang bersifat khusus.


Bentuk silogisme

  • Silogisme kategoris: terdiri dari proposisi-proposisi kategoris.

Premis umum : Premis Mayor (My)

Premis khusus : Premis Minor (Mn)

Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)

Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.

Aturan umum dalam silogisme kategorial sebagai berikut:

1) Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah.

2) Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.

3) Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.

4) Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negatif.

5) Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif.

6) Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan.

7) Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.

8) Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.


  • Silogisme hipotesis: salah satu proposisinya berupa proposisi hipotesis.

Silogisme Standar

Silogisme kategoris standar = proses logis yang terdiri dari tiga proposisi kategoris.

Proposisi 1 dan 2 adalah premis

Proposisi 3 adalah konklusi

Contoh:

“Semua pahlawan adalah orang berjasa

Kartini adalah pahlawan

Jadi: Kartini adalah orang berjasa”.

Kesimpulan hanya dicapai dengan bantuan proposisi dua

Jumlah term-nya ada tiga, yakni: pahlawan, orang berjasa dan Kartini.

Masing-masing term digunakan dua kali.

Sebagai S, “Kartini” digunakan 2 kali (sekali di premis dan sekali di konklusi)

Sebagai P, “orang berjasa” digunakan 2 kali (sekali di premis dan sekali di konklusi)

Term “pahlawan”, terdapat 2 kali di premis, tapi tidak terdapat di konklusi.

Term ini disebut term tengah (M, singkatan dari terminus medius). Dengan bantuan term tengah inilah konklusi ditemukan (sedangkan term tengah sendiri hilang dalam konklusi).

Term predikat dalam kesimpulan disebut term mayor, maka premis yang mengandung term mayor disebut premis mayor (proposisi universal), yang diletakkan sebagai premis pertama.

Term subyek dalam kesimpulan disebut term minor, maka premis yang mengandung term minor disebut premis minor (proposisi partikular), yang diletakkan sebagai premis kedua.

Term mayor akan menjadi term predikat dalam kesimpulan; sedangkan term minor akan menjadi term subyek dalam kesimpulan

Dengan demikian, kesimpulan dalam sebuah silogisme adalah atau “S = P” atau “S ¹ P”. Kesimpulan itu merupakan hasil perbandingan premis mayor(yang mengandung P) dengan premis minor (yang mengandung S) dengan perantaraan term menengah (M).

Karena M = P; sedang S = M; maka S = P

Premis mayor M = P M = term antara

Premis minor S = M P = term mayor

Kesimpulan S = P S = term minor

Hukum-hukum Silogisme

a. Prinsip-prinsip Silogisme kategoris mengenai term:

  1. Jumlah term tidak boleh kurang atau lebih dari tiga
  2. Term menengah tidak boleh terdapat dalam kesimpulan
  3. Term subyek dan term predikat dalam kesimpulan tidak boleh lebih luas daripada dalam premis.
  4. Luas term menengah sekurang-kurangnya satu kali universal.

b. Prinsip-prinsip silogisme kategoris mengenai proposisi.

  1. Jika kedua premis afirmatif, maka kesimpulan harus afirmatif juga.
  2. Kedua premis tidak boleh sama-sama negatif.
  3. Jika salah satu premis negatif, kesimpulan harus negatif juga (mengikuti proposisi yang paling lemah)
  4. Salah satu premis harus universal, tidak boleh keduanya pertikular.

Bentuk Silogisme Menyimpang

Dalam praktek penalaran tidak semua silogisme menggunakan bentuk standar, bahkan lebih banyak menggunakan bentuk yang menyimpang. Bentuk penyimpangan ini ada bermacam-macam. Dalam logika, bentuk-bentuk menyimpang itu harus dikembalikan dalam bentuk standar.

Contoh:

“Mereka yang akan dipecat semuanya adalah orang yang bekerja tidak disiplin. Kamu kan bekerja penuh disiplin. Tak usah takut akan dipecat”.

Bentuk standar:

“Semua orang yang bekerja disiplin bukanlah orang yang akan dipecat.

Kamu adalah orang yang bekerja disiplin.

Kamu bukanlah orang yang akan dipecat”.


Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Contoh :

  • My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.

Mn : Nenek Sumi berada di Bandung.

K : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

  • My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.

Mn : Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

K : Jadi, Nenek Sumi berada di Bandung.

d. Entimen : Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-

hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

Contoh :

1) Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.

2) Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.

Jumat, 11 Februari 2011

Implementasi Jaringan Komputer

Jaringan lokal atau Local Area Network adalah sekumpulan dua atau lebih komputer yang berada dalam batasan jarak lokasi satu dengan yang lain, yang saling terhubung langsung atau tidak langsung. LAN dibedakan atas cara komputer tersebut saling terkoneksi, baik secara logik maupun fisik. Komputer dalam sebuah LAN bisa berupa PC, Macintosh, Unix, Minicomputer, Mainframe ataupun hardware lain dengan arsitektur yang berbeda, walaupun ada batasan dalam setiap mesin untuk saling terkoneksi dengan mesin lain berupa batasan fisik dan logik.

Sebuah PC atau komputer dalam sebuah LAN disebut sebagai node, node bisa berupa server atau workstation yang kadang disebut sebagai station saja. Minicomputer atau Mainframe berfungsi sebagai host untuk sebuah dumb-terminal atau PC (diskless workstation). LAN yang mengkoneksikan node melalui jaringan publik telepon atau dedicated biasa disebut sebagai Wide Area Network (WAN).

Node terkoneksi ke jaringan melalui Network Interface Card (NIC) atau network adapter. NIC diinstall di expansion-slot komputer, beberapa vendor komputer membuat NIC yang sudah terpasang on-board di dalam papan induknya.

NIC terkoneksi ke jaringan secara langsung atau tidak langsung. Setiap node minimal mempunyai satu interface, tidak tertutup kemungkinan sebuah node dipasang dua atau lebih interface untuk koneksi yang simultan ke beberapa jaringan sekaligus. Kemungkinan ini menjadi salah satu solusi alternatif untuk menggantikan dedicated-router dengan sebuah PC yang berfungsi sebagai router.

Pemasangan jaringan secara aktual terjadi pada tahap implementasi. Di tahap ini semua rencana dan rancangan diterapkan dalam pekerjaan fisik jaringan.

Beberapa pertimbangan dan sarang dalam melakukan instalasi jaringan:

· Tetap informasikan ke user apapun yang terjadi selama pemasangan.

· Dapatkan diagram eksisting jaringan, jika terjadi kemungkinan kabel yang sudah eksis tetap bisa dipakai atau digunakan sebagai backup/cadangan

· Tes semua komponen sebelum dipasang dan tes kembali setelah komponen terpasang.

· Kabel dan komponen harus dipasang oleh orang yang mengerti tentang hal tersebut.

· Jangan melanjutkan ke langkah berikutnya sebelum memastikan langkah sebelumnya telah benar-benar selesai.

· Catat dengan eksak perangkat keras yang dipasang termasuk aksesorisnya, seperti catu daya (power suplly), patch cable, konektor dsb.

· Catat masing-masing komponen yang terinstall termasuk spesifikasi dan lokasinya.

· Setelah semua terpasang tes secara menyeluruh dalam jaringan.

· Install aplikasi dalam jaringan dan lakukan tes. Jangan melakukan tes dengan data yang sebenarnya, gunakan fake-data (data contoh).

Selain catatan instalasi buatlah manual yang detail untuk administrator, supervisor, operator maupun user. Manual ini bisa dijadikan sebagai prosedur standar dalam operasional maupun perawatan. Lengkapi manual dengan diagram dan as-built-drawing dari sistem kabel yang dipasang.

Tahap implementasi harus dibarengi dengan proses pelatihan. Proses pelatihan ini ditujukan ke semua pemakai jaringan baik itu administrator, supervisor, operator maupun user. Proses pelatihan bisa diadakan secara in-house maupun outside training. Tahap pelatihan ini juga menjadi faktor dalam pembiayaan jaringan secara keseluruhan.

Implementasi dalam lingkungan kerja. Selain implementasi sebuah jaringan baru dalam kondisi tertentu dalam lingkungan kerja tidaklah semudah memasang jaringan yang benar-benar baru. Banyak pertimbangan yang harus diperhatikan seperti adaptasi terhadap jaringan baru, waktu downtime dan masalah lain yang bisa saja timbul. Ada beberapa strategi dalam menghadapi hal ini:

· Cold conversion, strategi ini adalah penggantian total dari jaringan lama (atau tanpa jaringan) ke jaringan baru. Strategi ini termasuk paling mudah dilakukan tetapi strategi ini biasanya tidak dipakai untuk jaringan yang mempunyai tugas/misi yang kritis seperti jaringan yang menghubungkan kasir pasar swalayan, tidak boleh terjadi downtime.

· Conversion with overlap, strategi ini melakukan pemasangan dan operasional secara paralel, selama jaringan baru dipasang jaringan lama tetap berjalan sambil sedikit demi sedikit beralih ke jaringan baru. Strategi ini harus mempertimbangkan waktu jika faktor waktu menjadi batasan utama.

· Piecemeal conversion, strategi ini mirip dengan strategi sebelumnya hanya dilakukan secara lebih detail dan bertahap. Sasaran pindah ke jaringan baru merupakan target jangka yang lebih panjang. Strategi ini

Berikut contoh-contoh implementasi jaringan komputer:

1.DUNIA BISNIS
Memperluas bisnis ke seluruh wilayah bahkan dunia. Dapat mempersempit jarak sehingga bisnis online misal e-commerce dapat dijangkau dengan luas di dunia maya. Dapat meningkatkan komunikasi antar employees. Meningkatkan banyak perusahaan untuk melakukan kerjasama/ bisnis secara elektronis antar perusahaan. Dapat meningkatkan kegiatan bisnis perusahaan dengan consumers melalui internet, misal toko buku, airlines, perusahaan music dll.

2.DUNIA PERBANKAN
Di dalam bidang perbankan, sangat jelas sekali fungsi komputer ini. Dengan adanya komputer, segala aktivitas perbankan baik itu simpan pinjam dan transaksi keuangan lainnya dapat berjalan dengan lancar. Adanya sistem yang canggih di dalam komputer perbankan menjamin keamanan dan kerahasiaan dari setiap nasabah.
Seperti halnya pelayanan electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari delivery channel pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi oleh teknologi.
Contohnya adalah ATM (Automatic Teller Machine). Kita tidak perlu datang ke Bank untuk mengambil uang tetapi hanya dengan ATM kita
dapat mengambil uang yang kita inginkan dimana saja hanya dengan menggeseknya.

3.MOBILE USER
Jaringan komputer yang tidak menggunakan kabel disebut juga dengan istilah jaringan wireless yang semakin banyak dimanfaatkan oleh pengguna komputer. User menggunakan jaringan komputer—internet untuk menunjang kegiatan office mereka, jadi memungkinkan untuk melanjutkan pekerjaanya tidak hanya di kantor saja. Dalam hal ini biasanya user menggunakan wireless network. Sebagai “portable office” misalnya user menggunakan alat elektronik seperti HP untuk mengirim dan menerima telepon, faxes, elektronik mail dll. Untuk mempermudah driver taxi saat menerima panggilan dari consumer yaitu dengan menggunakan aplikasi jaringan komputer untuk menentukan dimana consumer berada. Informasi tersebut dapat dilihat di display driver dan akan ada bunyi atau tanda tersendiri sebagai tanda pemberitahuan untuk driver. Menunjang kegiatan militer — jika ada perang di manapun bisa dengan cepat memperoleh informasi dimana letak nya menggunakan wireless.

4. HOME (dalam rumah)
Pada Jaringan komputer dapat juga diterapkan di rumah Dengan meningkatnya koneksi internet kecepatan tinggi di rumah, jaringan rumah telah menjadi lebih praktis, bermanfaat, dan diinginkan untuk lebih bersifat individu dan keluarga. Artinya setiap orang bisa terkonek internet secara mandiri melalui satu jaringan. Manfaat yang Anda dapat nikmati dari menghubungkan computer
Mengakses informasi, Melakukan komunikasi “person to person” —–> peer to peer communication, Hiburan, E-commerce

BI - Penalaran Induktif

Pengertian & Contoh
1. Pengertian Kemampuan PenalaranInduktif
Menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 : 14) istilah penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya :

1. Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berpikir logis.
2. Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.
3. Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.

Selanjutnya Shurter dan Pierce (dalam Shofiah, 2007 : 14) menjelaskan bahwa secara garis besar terdapat dua jenis penalaran yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif. Penalaran deduktif adalah cara menarik kesimpulan khusus dari hal-hal yang bersifat umum. Sedangkan penalaran induktif adalah cara menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat khusus.

Menurut Suriasumantri (dalam Shofiah, 2007 :15) penalaran induktif adalah suatu proses berpikir yang berupa penarikan kesimpulan yang umum atau dasar pengetahuan tentang hal-hal yang khusus. Artinya,dari fakta-fakta yang ada dapat ditarik suatu kesimpulan.
Kesimpulan umum yang diperoleh melalui suatu penalaran induktif ini bukan merupakan bukti. Hal tersebut dikarenakan aturan umum yang diperoleh dari pemeriksaan beberapa contoh khusus yang benar, belum tentu berlaku untuk semua kasus.

Aspek dari penalaran induktif adalah analogi dan generalisasi. Menurut Jacob (dalam Shofiah, 2007 :15), hal ini berdasarkan bahwa penalaran induktif terbagi menjadi dua macam, yaitu generalisasi dan analogi.

• Analogi adalah proses penyimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Analogi dapat juga dikatakan sebagai proses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya, kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan.

• Generalisasi adalah penarikan kesimpulan umum dari data atau fakta-fakta yang diberikan atau yang ada.
Hipotesa berasal dari bahasa Yunani: hypo= di bawah;thesis = pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian. Artinya, hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, secara sadar, teliti, dan terarah.Dalam berfikir sehari-hari, orang menyebutnya anggapan, perkiraan, dugaan, dan sebagainya. Hipotesa juga berarti sebuah pernyataan atau proposisi yang mengatakan bahwa diantara sejumlah fakta ada hubungan tertentu.

Proses pembentukan hipotesa adalah proses penalaran, yang melalui tahap-tahap tertentu. Hal demikian juga terjadi dalam pembuatan hipotesa ilmiah, yang dilakukan dengan sadar, teliti, dan terarah.
Teori
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta .[1] Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara "sementara" dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.

Dalam ilmu pengetahuan, teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti kebenarannya.

Manusia membangun teori untuk menjelaskan, meramalkan, dan menguasai fenomena tertentu (misalnya, benda-benda mati, kejadian-kejadian di alam, atau tingkah laku hewan). Sering kali, teori dipandang sebagai suatu model atas kenyataan (misalnya : apabila kucing mengeong berarti minta makan). Sebuah teori membentuk generalisasi atas banyak observasi dan terdiri atas kumpulan ide yang koheren dan saling berkaitan.

Istilah teoritis dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang diramalkan oleh suatu teori namun belum pernah terobservasi. Sebagai contoh, sampai dengan akhir-akhir ini, lubang hitam dikategorikan sebagai teoritis karena diramalkan menurut teori relativitas umum tetapi belum pernah teramati di alam.

Terdapat miskonsepsi yang menyatakan apabila sebuah teori ilmiah telah mendapatkan cukup bukti dan telah teruji oleh para peneliti lain tingkatannya akan menjadi hukum ilmiah. Hal ini tidaklah benar karena definisi hukum ilmiah dan teori ilmiah itu berbeda. Teori akan tetap menjadi teori, dan hukum akan tetap menjadi hukum.
Kausalitas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kausalitas merupakan perinsip sebab-akibat yang dharuri dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
Alternatif dari penalaran deduktif adalah penalaran induktif. Perbedaan dasar di antara keduanya dapat disimpulkan dari dinamika deduktif tengan progresi secara logis dari bukti-bukti umum kepada kebenaran atau kesimpulan yang khusus; sementara dengan induksi, dinamika logisnya justru sebaliknya. Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.
SALAH NALAR : Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat.

Referensi :
1. http://newsmath.wordpress.com/category/makalah-proposal/proposal-ptk/
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesa
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Teori
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Kausalitas
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuktian_melalui_deduksi
6. http://sepitri.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/14524/slide+penalaran.ppt