Senin, 22 November 2010

Asal Muasal Kata Jomblo !

Konon, menurut Kamus Bahasa Indonesia sehari hari awal mula kata Jomblo adalah “Jomlo” –tanpa menggunakan huruf b- yang artinya perempuan tua. Entah kenapa akhirnya mengalami metamorfsis dan berubah menjadi jomblo serta mengalami perpanjangan arti yaitu laki laki dan perempuan yang belum punya pasangan hidup walaupun sudah cukup umur. Kata orang sunda mah, “sorangan bae” .

Metamorfosis itu ternyata tidak hanya perubahan istilah dari jomlo menjadi jomblo. Sekarang Jomblo tidak dianggap aneh dan sememalukan lagi seperti dulu. Ada juga sih yang memandang jomblo itu secara negatif dengan curiga dan sinis. Tapi karena dampak modernisasi, kesibukan semakin padat sehingga orang jadi tak mau repot memikirkan pasangan hidup.

Bisa jadi karena perbedaan jumlah antara cewek dan cowok sudah sedemikian lebar, selebar jurang pemisah antara si kaya dan si miskin di negeri ini. Mungkin satu berbanding tiga atau bahkan empat. Jadi makin banyak orang yang nge-jomblo, orang lain pun jadi biasa pula memandang jomblo.

Firman Allah dalam surat Ar Ruum ayat 21 disebutkan, “Dan diantara bukti bukti kekuasaan-NYA, diciptakanNya untukmu pasangan hidup dari sejenismu, supaya kamu merasa tentram disampingnya dengan diadakan-Nya rasa cinta dan kasih sayang diantaramu. Sesungguhnya dalam hal ini terdapat bukti untuk kaum yang berfikir.”

Dalam ayat diatas sudah jelas, bahwa Allah menciptakan semua hambanya ini berpasang pasangan. Sekarang tinggal terserah pada kita sebagai hambanya, mau berusaha mencari atau tidak. Memang ada pepatah yang mengatakan, “Jodoh itu di tangan Tuhan.” Pepatah itu ingin mengatakan begini: Walaupun kita sudah berusaha keras nguber, ngejar, ngebet, tapi kalo bukan jodoh, ya nggak akan jadi. Tapi sebaliknya, kalo kita nggak mau berusaha membuka diri, ya nggak bisa juga dong. Masak tau tau blegedeg ada cowok atau cewek rupawan yang berdiri di depan kita dan mengatakan, “Kawin yuk!!”.

Percaya deh, Allah nggak bakalan menolong orang yang nggak mau menolong dirinya sendiri. Lantas, bagaimana dengan orang orang yang sampai meninggalpun belum menikah? Padahal sudah jelas Allah menciptakan hambanya itu berpasang pasangan. Oh, jangan kuatir, ternyata Allah sungguh Maha Adil. Kalau toh tak ada pasangan di dunia, ternyata pasangan kita akan diberikan Allah saat di akherat nanti.

Jadi buat para Jomblo-ers gak perlu takut dan bingung. Tetap hidup semangat, mengalir saja seperti riak air sungai. Apa yang harus kita lakukan, lakukan yang terbaik, semampu kita bukan semau kita. Soal gimana nantinya, kita serahkan semuanya pada Sang Khalik. Yang penting kita sudah DO THE BEST. So, go with the flow Jomblo!

RESENSI FILM "SHUTTER ISLAND"


Teddy Daniels (Leonardo DiCaprio) dan Chuck Aule (Mark Ruffalo) adalah dua orang U.S Marshal yang dikirim ke sebuah pulau di area Massachusetts yang bernama Shutter Island untuk menyelidiki kasus hilangnya seorang wanita bernama Rachel Solando (Emily Mortimer).

Shutter Island sebenarnya adalah sebuah pulau yang difungsikan sebagai rumah sakit untuk merawat para narapidana yang menderita gangguan kejiwaan. Sebelum menghilang, Rachel sempat meninggalkan sebuah pesan yang bertuliskan 'Apa yang terjadi pada pasien 67'. Teddy yakin bahwa pesan ini ada sangkut pautnya dengan hilangnya Rachel dan bertekad menelusuri kasus ini.

Sayangnya, tak semua pihak berminat menuntaskan kasus ini. Malahan pihak rumah sakit jiwa di sana menolak memberikan bantuan. Teddy akhirnya merasa curiga bahwa pihak rumah sakit terlibat sebuah kasus dan tak ingin Rachel ditemukan karena itu akan mengungkap sesuatu yang telah lama disembunyikan. Sayangnya Teddy bukan termasuk orang yang mudah menyerah. Ditambah lagi dengan badai yang menutup kemungkinan untuk meninggalkan pulau itu, tak ada pilihan buat Teddy selain melanjutkan penyelidikannya.

Martin Scorsese memang bukan sutradara biasa. Bisa dibilang sutradara yang satu ini adalah legenda Hollywood yang masih ada hingga sekarang. Film-filmnya selalu mendapat pujian dari para kritikus dan SHUTTER ISLAND ini bukanlah pengecualian. Walaupun mungkin masih belum bisa disamakan film-film seperti GANGS OF NEW YORK atau RAGING BULL namun tetap saja SHUTTER ISLAND ini adalah sebuah film yang dikerjakan dengan serius.

Langkah awal Scorsese mengambil materi sudah tepat. Versi novelnya sendiri memang sempat mendapat pujian dari sebagian besar kritikus sekaligus sanggup merebut hati para pembaca. Keputusan menggaet Laeta Kalogridis untuk mengadaptasi novel ini menjadi sebuah skenario film juga tak salah karena penulis naskah ini mampu membawa roh novel karya Dennis Lehane ini ke bentuk nyata sebuah skenario.

Scorsese sepertinya juga tak mau mengambil risiko menggunakan aktor dan aktris baru dan memilih nama-nama besar seperti Leonardo DiCaprio, Ben Kingsley, Mark Ruffalo, dan Michelle Williams sebagai pemeran inti. Mungkin sekilas terdengar seperti marketing gimmick namun pada kenyataannya merek ini memang aktor dan aktris yang bisa diandalkan.

Setelah semua beres, kini tinggal tugas Scorsese menuangkan visinya ke dalam bentuk visual dan hasilnya memang memuaskan. Mulai dari angle pengambilan gambar, suara hingga special effect yang digunakan terasa sangat efektif membawa nuansa tegang pada penonton. Ada kesan seperti sedan menyaksikan karya Alfred Hitchcock namun itu tak jadi soal karena Scorsese tak sekedar mengekor saja.(kpl/roc)

Genre:Thriller
Release Date:February 19, 2010
Director:Martin Scorsese
Script:Laeta Kalogridis, Steven Knight, Dennis Lehane
Producer:Martin Scorsese, Bradley J. Fischer, Mike Medavoy, Arnie Messer
Distributor:Paramount Pictures
Duration:138 minutes
Budget:US$80 million
Official Site:www.shutterisland.com